Senin, 22 Oktober 2012

Tuanku Imam Bonjol _ Pahlawan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia




Nama : Tuanku Imam Bonjol
Tempat Tanggal Lahir : Pasaman, Sumatra Barat 1772
Massa Perjuangan : 1803 - 1837
Wafat : 6 November 1864
Makam : Lotak, Pineleng, Minahasa

Sejarah Singkat

Mempunyai gelar dengan sebutan Tuanku Imam Bonjol, sebenarnya dilahirkan dengan nama asli Muhammad Shahab, di BonjolL, Pasaman, Sumatra Barat pada tahun 1772.Tuanku Imam Bonjol, dalam kesehariannya adalah juga seorang ulama dan pemimpin daerah setempat.Selain mendapat mendapat gelar disebut sebagai Tuanku Imam juga mendapat gelar lain yakni Peto Syarif, Malin Basa.

Awal mula perang Padri merupakan perang yang didasari oleh rasa keinginan antar para pemimpin ulama untuk menerapkan dan menjalani syariat islam sesuai dengan Mazhab Wahabi yang waktu berkembang di tanah arab.Berlangsung sekitar 20 tahunan ( 1803 - 1821 ).

Namun semenjak awal tahun 1821, pihak - pihak yang bertentangan menjadi berubah pikiran.Yang kemudian Perang Padri berubah menjadi perang antara Kaum Adat dan Kaum Padri melawan Belanda

Penyerangan Belanda terhadap kaum padri di bonjol dipimpin oleh beberapa jendral dan perwira belanda, yang memnggunakan sebagian besar tentaranya adalah dari pribumi, diataranya ; Mayor Jendral Cochius, Letnan Kolonel Bauer, Mayor Sous, Kapten MacLean, Letnan Satu Van der Tak, Pembantu Letnan Satu Steinmetz. dan seterusnya, tetapi juga terdapat nama-nama Inlandsche (pribumi) seperti Kapitein Noto Prawiro, Inlandsche Luitenant Prawiro di Logo, Karto Wongso Wiro Redjo, Prawiro Sentiko, Prawiro Brotto, dan Merto Poero yang juga ikut membela belanda

Yang akhirnya Bonjol dapat dikuasai oleh Belanda pada tanggal 16 agustus 1837.Yang selanjutnya di bulan oktober tahun tersebut Tuanku Imam Bonjol diundang untuk melakukan perundingan.Dan akhirnya ditangkap dan dibuang ke Cianjur, Jawa Barat.Yang kemudian dipindah ke Ambon dan akhirnya di pindah lagi ke Lotak, Minahasa dekat Manado.Dan meninggal dunia tanggal 6 november 1864.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar